Tayangan berita saat ini rasanya sudah tidak menjadi tayangan wajib yang
harus Anda tonton karena pengaruhnya ternyata sangat besar untuk hidup
Anda.
Masyarakat pada umumnya selalu beranggapan menonton tayangan berita adalah suatu kegiatan yang berkualitas dibanding menonton tayangan yang lain. Kegiatan ini menjadi kewajiban bagi orang-orang tertentu yang merasa tidak boleh ketinggalan berita. Ya, berita memang menyuguhkan fakta (diyakini begitu) yang sedang terjadi baik di negeri sendiri maupun di luar negeri, namun apakah semua informasi itu perlu Anda ketahui dan baik untuk perkembangan pikiran serta jiwa Anda? Sepertinya Anda perlu untuk merenungkan kembali kebiasaan ini, karena alasannya adalah sebagai berikut.
1. Asupan Negatif
Jika Anda perhatikan, tayangan berita banyak menyajikan berita-berita yang bersifat negatif yaitu kriminalitas, peperangan, bencana alam dan lain sebagainya. Hal ini secara tidak sadar menimbulkan perasaan sedih, gelisah bahkan rasa tidak terima atas sesuatu yang sesungguhnya tidak menjadi masalah Anda. Ikut memikirkan sesuatu tentu saja menguras pikiran Anda, dan menerima asupan negatif tentu saja mempengaruhi kedamaian jiwa Anda.
2. Kesimpulan yang belum tentu benar
Tayangan berita tidak menyajikan fakta secara lengkap dan sering kali menyimpulkan secara tergesa-gesa. Secara tidak sadar orang yang menerima berita juga telah memasukkan kesimpulan tersebut ke dalam pikirannya, padahal belum tentu benar bukan? Sangat baik jika Anda tertarik dengan topik berita kemudian mencari informasi lebih dalam tentang topik tersebut, tetapi berapa banyak kesimpulan yang langsung Anda serap dibandingkan kesimpulan yang memancing rasa ingin tahu Anda?
Masyarakat pada umumnya selalu beranggapan menonton tayangan berita adalah suatu kegiatan yang berkualitas dibanding menonton tayangan yang lain. Kegiatan ini menjadi kewajiban bagi orang-orang tertentu yang merasa tidak boleh ketinggalan berita. Ya, berita memang menyuguhkan fakta (diyakini begitu) yang sedang terjadi baik di negeri sendiri maupun di luar negeri, namun apakah semua informasi itu perlu Anda ketahui dan baik untuk perkembangan pikiran serta jiwa Anda? Sepertinya Anda perlu untuk merenungkan kembali kebiasaan ini, karena alasannya adalah sebagai berikut.
1. Asupan Negatif
Jika Anda perhatikan, tayangan berita banyak menyajikan berita-berita yang bersifat negatif yaitu kriminalitas, peperangan, bencana alam dan lain sebagainya. Hal ini secara tidak sadar menimbulkan perasaan sedih, gelisah bahkan rasa tidak terima atas sesuatu yang sesungguhnya tidak menjadi masalah Anda. Ikut memikirkan sesuatu tentu saja menguras pikiran Anda, dan menerima asupan negatif tentu saja mempengaruhi kedamaian jiwa Anda.
2. Kesimpulan yang belum tentu benar
Tayangan berita tidak menyajikan fakta secara lengkap dan sering kali menyimpulkan secara tergesa-gesa. Secara tidak sadar orang yang menerima berita juga telah memasukkan kesimpulan tersebut ke dalam pikirannya, padahal belum tentu benar bukan? Sangat baik jika Anda tertarik dengan topik berita kemudian mencari informasi lebih dalam tentang topik tersebut, tetapi berapa banyak kesimpulan yang langsung Anda serap dibandingkan kesimpulan yang memancing rasa ingin tahu Anda?
3. Ketakutan yang tidak perlu
Dengan mengetahui berita, seseorang juga mengembangkan pemikirannya. Ketika mengetahui bahaya yang bisa saja terjadi, seseorang akan cenderung merasa takut dan bersiap-siap menghadapinya. Contohnya seseorang yang sering menonton berita kecelakaan parah pengendara sepeda motor, akan cenderung khawatir ketika anaknya mengendarai motor. Bayangkan jika hal ini terjadi setiap hari, tentu saja akan menyusahkan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
4. Menyita waktu dan perhatian
Sebenarnya sama halnya dengan kegemaran menonton tayangan televisi lainnya, hal ini menyita waktu Anda yang seharusnya bisa digunakan untuk bercengkerama dengan keluarga, merawat halaman dan bepergian dengan teman. Kebanyakan orang yang senang mengikuti tayangan berita adalah orang-orang yang serius dan tidak begitu peduli dengan sekitarnya. Jika berinteraksi dengan orang lain pun akan lebih sering membicarakan berita yang sedang terjadi dan bagaimana pendapatnya tentang hal itu.