Mendapat sedikit celah, ia mengontrol bola secara perlahan. Dan dengan
ketenangan luar biasa, ia melepaskan tendangan geledek kelas dunia yang
merobek jala Neil Etheridge. Ya, ia adalah pahlawan kemenangan timnas
Indonesia atas Filipina, Christian "El Loco" Gonzales.
Satu hal yang membuat "El Loco" begitu hebat adalah kepercayaan dirinya. Bagaimana tidak, dalam 20 menit awal, Gonzales membuang tiga peluang emas. Seorang striker kacangan pasti mentalnya jatuh jika mengalami hal tersebut. Tapi, tidak Gonzales. Dengan kerja keras ia terus bersemangat. Tak pernah ada kata menyerah dalam kamusnya.
Bisa dilihat bagaimana setiap kali "El Loco" menguasai bola, dua hingga tiga pemain "The Azkals" langsung mengepungnya. Ia juga terus menerima provokasi dari pihak lawan. Namun, "El Loco" tak terpengaruh. Ia tetap fokus pada targetnya, menjebol gawang Filipina. Alhasil, kerja keras ini akhirnya terbayar melalui tendangan maut di menit ke-43.
Kecerdasan Gonzales benar-benar terlihat pada gol tersebut. Ia pintar menempatkan bola ke sudut atas tiang jauh. Bahkan kiper raksasa seperti Etheridge (191 cm) tak kuasa menahan laju bola. Ambisi pelatih Filipina, Simon McMenemy, sebelum pertandingan yang ingin mematikan Gonzales nyatanya tak berhasil.
Gol cantik Gonzales seakan membakar semangat sepak bola jutaan rakyat Indonesia. Bagi suporter yang berada di stadion, bisa dirasakan betul bagaimana Gelora Bung Karno seakan bergetar karena gol "El Loco". Bahagia, tawa, dan air mata bercampur jadi satu pada 80 ribu suporter Indonesia.
Gonzales seperti ingin memberi bukti kalau dirinya memang bisa membuat perbedaan di lapangan. Faktanya, dalam semua laga Piala AFF, Gonzales selalu memberi kontribusi hebat. Di partai pertama, ia sukses mencetak gol kedua lawan Malaysia. Golnya itu makin membangkitkan gairah "Tim Merah Putih" yang sempat down karena tertinggal. Hasilnya, Indonesia mengganyang Malaysia 5-1!
Berikutnya, melawan Laos dan Thailand, "El Loco" memang tak mencetak gol. Namun, ia memberi kontribusi positif dengan berandil pada dua penalti krusial. Dengan nafsu besar, ia nekat menerobos ke kotak penalti dan hal ini memaksa pihak lawan melanggarnya.
Lalu pada dua laga semifinal, Gonzales juga membuktikan kualitasnya sebagai striker jempolan. Dua gol cantik ia sarangkan melalui kepala dan kaki kirinya. Keraguan bahwa ia sudah terlalu tua dan tak punya nasionalisme, seakan sirna.
Gonzales telah membuktikan kalau ia memang pantas membela Indonesia. Tidak hanya berdasarkan gol, tapi juga berdasarkan kecintaannya untuk negeri ini. Setiap kali mencetak gol, Gonzales selalu mendedikasikan golnya untuk rakyat Indonesia.
Ia mungkin hanya pemain naturalisiasi. Dan ia mungkin tak memiliki darah Indonesia.Tapi, jangan pernah ragukan nasionalisme Gonzales."Usai mencetak gol, reaksi pertama yang ia lakukan adalah berlari ke arah tribun pendukung Indonesia dan mencium lambang Garuda di dadanya. Ia seolah ingin memperlihatkan pendukung Indonesia, betapa besar cintanya untuk negeri ini".
Maju terus, El Loco!
sumber : kompasSatu hal yang membuat "El Loco" begitu hebat adalah kepercayaan dirinya. Bagaimana tidak, dalam 20 menit awal, Gonzales membuang tiga peluang emas. Seorang striker kacangan pasti mentalnya jatuh jika mengalami hal tersebut. Tapi, tidak Gonzales. Dengan kerja keras ia terus bersemangat. Tak pernah ada kata menyerah dalam kamusnya.
Bisa dilihat bagaimana setiap kali "El Loco" menguasai bola, dua hingga tiga pemain "The Azkals" langsung mengepungnya. Ia juga terus menerima provokasi dari pihak lawan. Namun, "El Loco" tak terpengaruh. Ia tetap fokus pada targetnya, menjebol gawang Filipina. Alhasil, kerja keras ini akhirnya terbayar melalui tendangan maut di menit ke-43.
Kecerdasan Gonzales benar-benar terlihat pada gol tersebut. Ia pintar menempatkan bola ke sudut atas tiang jauh. Bahkan kiper raksasa seperti Etheridge (191 cm) tak kuasa menahan laju bola. Ambisi pelatih Filipina, Simon McMenemy, sebelum pertandingan yang ingin mematikan Gonzales nyatanya tak berhasil.
Gol cantik Gonzales seakan membakar semangat sepak bola jutaan rakyat Indonesia. Bagi suporter yang berada di stadion, bisa dirasakan betul bagaimana Gelora Bung Karno seakan bergetar karena gol "El Loco". Bahagia, tawa, dan air mata bercampur jadi satu pada 80 ribu suporter Indonesia.
Gonzales seperti ingin memberi bukti kalau dirinya memang bisa membuat perbedaan di lapangan. Faktanya, dalam semua laga Piala AFF, Gonzales selalu memberi kontribusi hebat. Di partai pertama, ia sukses mencetak gol kedua lawan Malaysia. Golnya itu makin membangkitkan gairah "Tim Merah Putih" yang sempat down karena tertinggal. Hasilnya, Indonesia mengganyang Malaysia 5-1!
Berikutnya, melawan Laos dan Thailand, "El Loco" memang tak mencetak gol. Namun, ia memberi kontribusi positif dengan berandil pada dua penalti krusial. Dengan nafsu besar, ia nekat menerobos ke kotak penalti dan hal ini memaksa pihak lawan melanggarnya.
Lalu pada dua laga semifinal, Gonzales juga membuktikan kualitasnya sebagai striker jempolan. Dua gol cantik ia sarangkan melalui kepala dan kaki kirinya. Keraguan bahwa ia sudah terlalu tua dan tak punya nasionalisme, seakan sirna.
Gonzales telah membuktikan kalau ia memang pantas membela Indonesia. Tidak hanya berdasarkan gol, tapi juga berdasarkan kecintaannya untuk negeri ini. Setiap kali mencetak gol, Gonzales selalu mendedikasikan golnya untuk rakyat Indonesia.
Ia mungkin hanya pemain naturalisiasi. Dan ia mungkin tak memiliki darah Indonesia.Tapi, jangan pernah ragukan nasionalisme Gonzales."Usai mencetak gol, reaksi pertama yang ia lakukan adalah berlari ke arah tribun pendukung Indonesia dan mencium lambang Garuda di dadanya. Ia seolah ingin memperlihatkan pendukung Indonesia, betapa besar cintanya untuk negeri ini".
Maju terus, El Loco!