1. Bayi laki-laki cenderung lebih mudah dibersihkan saat berganti popok.
"Kebanyakan ibu yang baru pertama kali mempunyai anak laki-laki
khawatir mereka akan melukai bayinya, ketika mereka berusaha mencuci
potongan-potongan kain yang menempel di penis bayinya," kata Adie
Goldberg, pekerja sosial klinis dan penulis buku It's a Baby Boy!. Cara
membersihkan mudah saja. Angkat saja kulupnya, lalu bersihkan kepala
penisnya.
2. Anak laki-laki memiliki kepercayaan diri secara fisik. Anak laki-laki akan tumbuh menjadi anak yang sehat, karena ia akan memainkan permainan yang membutuhkan kemampuan motorik kasarnya, seperti berlari, bermain bola, berebut ayunan, bahkan berkelahi. Kalaupun si buyung lebih menonjol kemampuan motorik halusnya, seperti melukis, menari, atau membuat puisi, ia tetaplah anak yang pede dengan tubuhnya.
"Meskipun kebanyakan pencapaian utama, seperti berjalan, cenderung diperoleh pada waktu yang sama (antara anak perempuan dan laki-laki), kemampuan motorik kasar anak laki-laki akan berkembang pesat selama masa preschool. Mereka juga akan mulai mengalahkan anak perempuan dalam hal kemampuan fisik," tambah Kimberly Parker, perawat dan manajer program klinis di Child Health Promotion-Early Childhood Wellness, Children's Healthcare of Atlanta.
3. Mereka lebih terdorong untuk mengeksplorasi dunianya. Rumah yang berisik akan terasa lebih hidup, dan menjadi tanda hubungan antarkeluarga yang sehat. Anak laki-laki yang ekspresif akan selalu berbicara, berteriak, atau tertawa, dengan suara yang keras. Ada masa ketika Anda merasa rumah seperti kapal pecah, tetapi tenanglah. Hal ini karena si buyung sedang mengeksplorasi benda-benda di sekelilingnya.
"Sejak awal, kebanyakan anak laki-laki lebih banyak bergerak daripada anak perempuan," kata Goldberg. "Dan mereka butuh lebih banyak ruang untuk melakukannya. Hal ini tidak akan berubah meskipun usianya sudah bertambah, dan dia akan merasa sangat nyaman mengeksplorasi dunianya, sehingga mengganggu zona kenyamanan Anda."
4. Mereka memiliki emosi yang lebih kuat. Bila menyangkut perilaku, anak laki-laki di usia batita akan menunjukkan berbagai kejutan. "Umumnya, anak perempuan diyakini lebih emosional daripada anak laki-laki. Namun anak laki-laki yang masih sangat kecil cenderung memiliki emosi yang lebih kuat," ujar Parker. "Mereka lebih mudah gelisah, dan sulit untuk memulihkan diri."
Meskipun begitu, ketika usianya bertambah anak laki-laki akan lebih sulit mengekspresikan perasaannya. Oleh karena itu orangtua seringkali lebih sulit meredakan emosinya, atau mencari tahu apa yang mengganggu anak laki-lakinya. "Anak laki-laki tidak hanya lebih lambat berbicara daripada anak perempuan, perbendaharaan kata mereka juga lebih terbatas," tambah Parker.
5. Anak laki-laki akan melindungi. Meskipun mereka sulit mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata, mereka lebih pintar mengungkapkan rasa sayangnya pada orangtua maupun saudara-saudaranya kelak. Cintanya pada Anda akan begitu besar, terutama karena ia tidak bersaing dengan sosok ibu seperti halnya anak perempuan. Anda tidak akan mengkritik anak laki-laki karena gaya berpakaiannya yang terlalu seksi, dan karenanya ia tetap memandang ibu sebagai sosok yang sempurna. Ia juga akan melakukan apa saja untuk melindungi Anda.
Parker mengingatkan para orangtua mengenai beberapa kenyataan yang berkaitan dengan perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Masing-masing bisa memiliki pribadi yang unik dibanding rekan yang sama jenis kelaminnya, apalagi jika dibandingkan dengan anak yang berbeda jenis kelamin.
Meskipun demikian, menurut Parker, kita juga perlu memahami bahwa anak laki-laki dan perempuan "diprogram" secara berbeda sejak lahir, dan perbedaan biologis ini akan diperbesar oleh perubahan sosial dan lingkungannya. Menghargai pribadi setiap anak dan menyediakan kesempatan untuk perkembangan fisik dan emosional yang memenuhi kebutuhannya, adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk memastikan perkembangan yang sehat dan bahagia.
2. Anak laki-laki memiliki kepercayaan diri secara fisik. Anak laki-laki akan tumbuh menjadi anak yang sehat, karena ia akan memainkan permainan yang membutuhkan kemampuan motorik kasarnya, seperti berlari, bermain bola, berebut ayunan, bahkan berkelahi. Kalaupun si buyung lebih menonjol kemampuan motorik halusnya, seperti melukis, menari, atau membuat puisi, ia tetaplah anak yang pede dengan tubuhnya.
"Meskipun kebanyakan pencapaian utama, seperti berjalan, cenderung diperoleh pada waktu yang sama (antara anak perempuan dan laki-laki), kemampuan motorik kasar anak laki-laki akan berkembang pesat selama masa preschool. Mereka juga akan mulai mengalahkan anak perempuan dalam hal kemampuan fisik," tambah Kimberly Parker, perawat dan manajer program klinis di Child Health Promotion-Early Childhood Wellness, Children's Healthcare of Atlanta.
3. Mereka lebih terdorong untuk mengeksplorasi dunianya. Rumah yang berisik akan terasa lebih hidup, dan menjadi tanda hubungan antarkeluarga yang sehat. Anak laki-laki yang ekspresif akan selalu berbicara, berteriak, atau tertawa, dengan suara yang keras. Ada masa ketika Anda merasa rumah seperti kapal pecah, tetapi tenanglah. Hal ini karena si buyung sedang mengeksplorasi benda-benda di sekelilingnya.
"Sejak awal, kebanyakan anak laki-laki lebih banyak bergerak daripada anak perempuan," kata Goldberg. "Dan mereka butuh lebih banyak ruang untuk melakukannya. Hal ini tidak akan berubah meskipun usianya sudah bertambah, dan dia akan merasa sangat nyaman mengeksplorasi dunianya, sehingga mengganggu zona kenyamanan Anda."
4. Mereka memiliki emosi yang lebih kuat. Bila menyangkut perilaku, anak laki-laki di usia batita akan menunjukkan berbagai kejutan. "Umumnya, anak perempuan diyakini lebih emosional daripada anak laki-laki. Namun anak laki-laki yang masih sangat kecil cenderung memiliki emosi yang lebih kuat," ujar Parker. "Mereka lebih mudah gelisah, dan sulit untuk memulihkan diri."
Meskipun begitu, ketika usianya bertambah anak laki-laki akan lebih sulit mengekspresikan perasaannya. Oleh karena itu orangtua seringkali lebih sulit meredakan emosinya, atau mencari tahu apa yang mengganggu anak laki-lakinya. "Anak laki-laki tidak hanya lebih lambat berbicara daripada anak perempuan, perbendaharaan kata mereka juga lebih terbatas," tambah Parker.
5. Anak laki-laki akan melindungi. Meskipun mereka sulit mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata, mereka lebih pintar mengungkapkan rasa sayangnya pada orangtua maupun saudara-saudaranya kelak. Cintanya pada Anda akan begitu besar, terutama karena ia tidak bersaing dengan sosok ibu seperti halnya anak perempuan. Anda tidak akan mengkritik anak laki-laki karena gaya berpakaiannya yang terlalu seksi, dan karenanya ia tetap memandang ibu sebagai sosok yang sempurna. Ia juga akan melakukan apa saja untuk melindungi Anda.
Parker mengingatkan para orangtua mengenai beberapa kenyataan yang berkaitan dengan perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Masing-masing bisa memiliki pribadi yang unik dibanding rekan yang sama jenis kelaminnya, apalagi jika dibandingkan dengan anak yang berbeda jenis kelamin.
Meskipun demikian, menurut Parker, kita juga perlu memahami bahwa anak laki-laki dan perempuan "diprogram" secara berbeda sejak lahir, dan perbedaan biologis ini akan diperbesar oleh perubahan sosial dan lingkungannya. Menghargai pribadi setiap anak dan menyediakan kesempatan untuk perkembangan fisik dan emosional yang memenuhi kebutuhannya, adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk memastikan perkembangan yang sehat dan bahagia.