ack Kevorkian memiliki gelar sebagai Dr Death karena membantu lebih dari 130 pasien yang sakit stadium lanjut untuk bunuh diri (eutanasia). Tapi Dr Death mengakui kalau dirinya juga takut akan kematian.
Kevorkian (82 tahun) mengakui bahwa sebenarnya ia juga takut akan kematian yang tak bisa dihindari. Sebuah film dokumenter HBO 'Kevorkian' berisi tentang review karir dari dokter ini yang penuh warna. Termasuk saat dirinya mendekam di penjara selama 8,5 tahun pada tahun 1999-2007 untuk kasus pembunuhan tingkat dua.
"Saya pikir saya juga takut mati, sama seperti sebagian besar orang lainnya," ungkap Kevorkian, mantan ahli patologi.
Dalam film berdurasi 90 menit tersebut juga berisi tentang kehidupan, kematian dan masa depan. Serta menampilkan komentar dari anggota keluarga dekat, kolega dan juga mantan teman satu selnya di penjara.
"Orang-orang diajarkan bahwa hidup adalah sebuah hadiah yang indah, tentu saja jika orang tersebut sehat, makan dengan baik serta mendapat perkerjaan. Tapi bagi beberapa orang mungkin banyak yang tidak setuju dengan kata-kata tersebut," ungkapnya.
Mengenai predikatnya sebagai Dr Death, Kevorkian menuturkan kalau seseorang tentu saja akan lebih senang jika memiliki julukan sebagai Dr Life.
Kevorkian menuturkan dunia memiliki sikap munafik terhadap eutanasia sukarela atau bunuh diri yang dibantu. Menurutnya jika seseorang bisa membantu orang lain datang ke dunia ini, lalu mengapa seseorang tidak bisa membantu orang lain keluar dari dunia ini.
Ahli patologi Armenian-American ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyesal, dipenjara atas kasus membantu kematian Thomas Youk (52 tahun) pada tahun 1998 karena menderita penyakit saraf motorik stadium akhir. Namun dirinya mengakui bahwa saat-saat dipenjara adalah masa penyiksaan baginya.