Orangutan
terbukti memiliki kemiripan lebih besar dengan manusia. Untuk pertama
kalinya, ahli berhasil membuat cetak biru kode genetik orangutan.
Cetak biru (blueprint) itu menyebutkan, DNA orangutan 97% mirip manusia. Ini merupakan studi pertama ilmuwan yang mampu membongkar kode genetis dari kera besar yang paling terancam punah tersebut.
Saat ini, hanya 50 ribu orangutan Borneo dan tujuh ribu orangutan Sumatra di alam liar. Jumlah mereka terus berkurang akibat deforestasi, pengurangan jumlah hutan sebagai habitat utama orangutan.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Genome Research menunjukkan DNA orangutan lebih mirip manusia ketimbang simpanse.
“Dalam lingkup evolusi, genom orangutan sangat spesial di antara kera besar lain. Sebab sangat stabil dalam kurun 15 juta tahun terakhir,” ujar salah satu penulis studi Dr. Richard Wilson, Direktur Washington University School of Medicine, St. Louis.
Studi ini juga menemukan, secara genetis orangutan berbeda dengan kera lain. Tingkat keanekaragaman genetik hewan sangat penting untuk membantu hewan tersebut bertahan hidup dan mengatasi perubahan lingkungan.
“Variasi genetik ini berita baik karena dalam jangka panjang dapat membantu mereka mempertahankan populasi,” ujar primatolog Dr, Jeffrey Rogers dari Baylor College of Medicine, Texas, Amerika Serikat.
Cetak biru (blueprint) itu menyebutkan, DNA orangutan 97% mirip manusia. Ini merupakan studi pertama ilmuwan yang mampu membongkar kode genetis dari kera besar yang paling terancam punah tersebut.
Saat ini, hanya 50 ribu orangutan Borneo dan tujuh ribu orangutan Sumatra di alam liar. Jumlah mereka terus berkurang akibat deforestasi, pengurangan jumlah hutan sebagai habitat utama orangutan.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Genome Research menunjukkan DNA orangutan lebih mirip manusia ketimbang simpanse.
“Dalam lingkup evolusi, genom orangutan sangat spesial di antara kera besar lain. Sebab sangat stabil dalam kurun 15 juta tahun terakhir,” ujar salah satu penulis studi Dr. Richard Wilson, Direktur Washington University School of Medicine, St. Louis.
Studi ini juga menemukan, secara genetis orangutan berbeda dengan kera lain. Tingkat keanekaragaman genetik hewan sangat penting untuk membantu hewan tersebut bertahan hidup dan mengatasi perubahan lingkungan.
“Variasi genetik ini berita baik karena dalam jangka panjang dapat membantu mereka mempertahankan populasi,” ujar primatolog Dr, Jeffrey Rogers dari Baylor College of Medicine, Texas, Amerika Serikat.